Jumat, 16 Juli 2010

Menikmati Musik dari Negeri Tetangga

Malam ini ternyata tidak seperti malam-malam biasanya. Temanku mengajakku untuk menonton acara tahunan di Taman Budaya Yogyakarta. Awalnya aku tidak begitu tau apa yang akan ada di sana. Dengan rasa penasaran yang cukup tinggi dan mumpung ini weekend jadi tak ada salahnya membuat jernih otak ini.

Meskipun terlambat datang saat acara pembukaan akibat makan malam bersama, kami masih belum terlalu tertinggal dari rangkaian acara pembukaan. Di Taman Budaya Yogyakarta yang sudah penuh sesak dengan berbagai macam orang, aku baru menyadari kalau gedung itu berubah warna dan terlihat begitu megah dengan sorot lampu yang memancar. Ya... ada dua acara yang digelar yaitu ART JOG 10 dan Yogyakarta Gamelan Festival. Sepertinya akan keren *pikirku*.

Sambil menunggu antrian masuk gedung ART JOG 10, kami disambut Gus Dur (upz... patung Gus Dur) dan gambar-gambar wajah Gus Dur. Sang perupa sepertinya cukup mengagumi sosok ini. Banyak pengunjung yang tidak melewatkan kesempatan ini dengan berfoto ria di samping patung tersebut.

Setelah cukup lama mengantri, aku dan teman-temanku dapat masuk gedung. Cukup takjub aku melihat karya para seniman yang elok dan menawan. "SENI ITU TIDAK PERNAH MATI" ucapku. Tidak cukup lama bisa menikmati keindahan karya para seniman itu, kamipun memutuskan untuk ke lantai atas. Selain karena banyaknya pengunjung membuat tidak nyaman untuk berlama-lama menikmati lukisan dan benda-benda seni lainnya.

Melewati beberapa rombongan dan pasangan muda-mudi, kami menemukan pintu keluar dan menuju gedung di atasnya. Di gedung lantai 2 ini, kami disuguhi pertunjukan gamelan dari Kyai Fatahillah dari Bandung dan Ensembling Gendhing dari Belanda.
Pertunjukkan sudah dimulai, aku melihat beberapa orang asing yang memainkan gamelan dengan piawai. Dalam benakku terpikir rasa malu karena aku sebagai anak Indonesia tidak bisa memainkan gamelan, sedangkan mereka mampu memainkan dengan apik.

Kali ini yang membuat semakin 'enjoy' malam ini adalah Orkestar Trio. Awalnya aku tak begitu 'ngeh' dengan permainan mereka. Akan tetapi di lagu-lagu berikutnya mereka bermain begitu indah dan enerjik. wow... keren pikirku.
Ternyata negeri tetangga kita Singapura juga memiliki musik yang unik. Aku cukup jatuh hati dengan irama musik mereka.

Menikmati musik dari negeri tetangga cukup membuat aku tersadar bahwa musik dapat membuat rasa kekeluargaan lebih indah. Komunikasi lewat nada yang menentramkan jiwa serta memberikan kesan mendalam bagi pendengarnya. Jujur, aku jadi semakin bangga menjadi anak Indonesia karena budaya yang elok membuat orang asingpun ingin belajar budaya kita
Mari... anak Indonesia. Jaga budaya kita, Cintai negeri kita, dan Buatlah Indonesia bangga.